AKU

Hari lebaran senin dibuka dengan galau tingkat kecamatan. Fyuh!

Rumpi dengan jarak sejauh perbedaan waktu 12 jam, setiap membaca tanggapannya membuat kepalaku berdenyut pusing. Ingatan melayang pada saat aku dulu. Ini mengenai 1 wanita di masa lalu. *halah kan?*

Mengingat karena aku gak berani mengungkapkan perasaan trus ditinggal nikah, ya begini jadinya. Nyeselnya gak ilang-ilang.

Ketika sekarang aku punya kecenderungan, hati siap, berpasrah pada Allah… Tetiba aku sangat ketakutan. Bagaimana kalau ditolak? Bagaimana kalau dia justru merendahkanku? Bagaimana kalau…

Kemudian aku mendapat satu tulisan di Facebook yang aku salin di bawah ini. Kondisi iman yang sedang futur disentil kembali agar tersadar.  If you know what I mean...

=================================================================

Jangan putus berharap kepada AllahAyat yang paling menenangkan bagi saya adalah ayat ini:

قال رب فأنظرني إلى يوم يبعثون * قال فإنك من المنظرين

(Iblis berkata “Hai tuhan, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan!” 

Maka Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk mahluk yang ditangguhkan!”)

Iblis meminta kepada Allah agar dipanjangkan umurnya hingga hari manusia dibangkitkan. Permintaan itu tidak lain agar iblis bisa mengganggu umat manusia dan menjerat mereka untuk menjadi pengikutnya hingga hari kiamat.

Lalu Allah mengabulkan permintaanya untuk memanjangkan umurnya dan menangguhkan kematiannya. Bahkan tidak sampai di situ, Allah juga memudahkan baginya jalan untuk mengganggu manusia.

Jika Iblis, makhluk yang jelas membangkang kepada Allah dan terlaknat saja dikabulkan permintaannya oleh Allah, lalu bagaimana dengan manusia yang beriman namun bermaksiat seperti kita?

Manusia, makhluk yang dimuliakan oleh Allah jauh lebih utama untuk dikabulkan permintaannya oleh Allah ketimbang Iblis.

.