Hanya menulis puisi yang bisa aku jalani , mau nangis rasanya tak pantas lagi, mata ini males keluarkan air mata, mau curhat juga terasa basi , masalah kok ga ganti ganti , mau menjerit juga tak enak , karena kemarin temanku patah hati tapi ga sampek jerit jerit gini , tapi sampai kapan aku harus sembunyi di goa batu bawah gunung kecewa . hmmmm puisi asal jadi ini mudah-mudahan sedikit meringankan beban pikiran sambil berharap kali saja ada pembaca yang tertarik mengobati luka ini hehehe ngarep ya ?.
Di kala kepikiran tentang dia
Yang tidak tahu entah di mana
Sering hati ini teriak dengan Lolonganya
Mencari Menunggu Berharap Cintanya
Sampai Aku Menangis Tanpa Air Mata
Sampai Aku Teriak Tanpa Suara
Hanya bisa merasakan Sakitnya Hati
Sangat Tersiksa Menunggu yang di nanti
Sangat berat melepaskan Rasa Ini
Terlanjur masuk dalam hati
Sampai kepikiran juga
Apakah mungkin bila nanti aku mati
Sesalku ini akan abadi
Apakah penantian ini berujung bahagia
Ataukah hanya asa semata
Tapi hatiku tegar menghadapinya
Walau akhirnya hanya membuat luka .
Yang tidak tahu entah di mana
Sering hati ini teriak dengan Lolonganya
Mencari Menunggu Berharap Cintanya
Sampai Aku Menangis Tanpa Air Mata
Sampai Aku Teriak Tanpa Suara
Hanya bisa merasakan Sakitnya Hati
Sangat Tersiksa Menunggu yang di nanti
Sangat berat melepaskan Rasa Ini
Terlanjur masuk dalam hati
Sampai kepikiran juga
Apakah mungkin bila nanti aku mati
Sesalku ini akan abadi
Apakah penantian ini berujung bahagia
Ataukah hanya asa semata
Tapi hatiku tegar menghadapinya
Walau akhirnya hanya membuat luka .
0 komentar:
Posting Komentar