Home »
Hadits Dhaif Riyadhus Shalihin
» Hadits Dhaif Riyadus Shalihin 29
Hadits Dhaif Riyadus Shalihin 29
Bab 210: Keutamaan Hari Jum’at, Mandi dan Memakai Wewangian
37/1164. Abu Burdah bin Abi Musa Al Asy’ary RA berkata.
قَالَ عبد الله بن عمر رضي الله عنهما : أسَمِعْتَ أبَاكَ يُحَدِّثُ عَنْ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – ، في شأنِ سَاعَةِ الجُمُعَةِ ؟ قَالَ : قُلْتُ : نَعَمْ ، سَمِعْتُهُ يَقُولُ : سَمِعْتُ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – ، يقول : (( هِيَ مَا بَيْنَ أنْ يَجْلِسَ الإمَامُ إِلَى أنْ تُقْضَى الصَّلاةُ )) رواه مسلم
“Abdullah bin Umar RA bertanya kepadaku, ‘Apakah engkau pernah mendengar bapakmu bercerita tentang saat (waktu) yang utama pada hari Jum’at?.’ Abu Burdah, menjawab, “Ya, aku mendengar bapakku berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Saat itu adalah diantara duduknya imam di atas mimbar hingga dilaksanakannya shalat‘ (HR. Muslim)
Keterangan:
Hadits tersebut dha’if marfu’, yaitu suatu hadits yang sanadnya bersambung sampai kepada Nabi SAW, sedangkan hadits tersebut hanya sampai kepada Abu Burdah. Jadi hadits tersebut derajatnya mauquf yaitu riwayat hadits/berita yang hanya disandarkan kepada sahabat, sebagaimana dipertegas oleh Al Imam Ad-Daruquthni di Al Fath (2/351). Lihat Dha’if Sunan Abu Daud hadits no. 229, Dha’if Al Jami hadits no. 6103, Bahjatun-Nazhirin hadits no. 1157, Takhrij Riyadhus-Shalihin hadits no. 1157.
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar